Senin, 14 Desember 2020

Cara Membangun Pondasi Rumah Sederhana yang Kuat

Cara membangun pondasi rumah yang harus benar-benar dibutuhkan, sebab menyaksikan manfaatnya selaku penunjang khusus dari satu susunan bangunan. Tanpa penunjang ini, bangunan tidak bisa berdiri kuat dan kemungkinan tidak pantas untuk ditempati sebab tidak lulus tes standar keamanan.

Penempatan fondasi yang keliru akan menyebabkan bangunan jadi tidak konstan kemampuannya. Umumnya bisa terdeteksi dari kualitas dinding yang gampang retak dan lantai yang pecah-pecah dengan permukaan yang tidak rata. 

Seharusnya pada gagasan pengerjaan fondasi ini, tidak ada kelirunya bila memakai layanan seorang arsitek atau sipil selaku konselor yang bisa memberi anjuran saat menentukan tipe fondasi dan langkah penempatan yang pas.

Saat sebelum mengulas cara membangun pondasi rumah, berikut beberapa jenis fondasi rumah yang perlu Anda kenali:

1. Fondasi Dangkal

Fondasi tipe ini umumnya dipakai pada bangunan satu lantai. Manfaatnya lebih selaku penunjang beban stuktur di saat penempatan bata. Tipe fondasi dangkal ialah:

Fondasi batu kali (dibuat dari batu alam dengan bermacam ukuran yang ditata pengaturannya, selanjutnya diikat dengan bahan laporkan dengan formasi spesifik)

Fondasi batu bata (dibuat dari batu bata yang diikat dengan bahan kombinasi pasir, semen dan air yang ukuran memakai standar penghitungan spesifik)

Fondasi Foot Pelat/fondasi lajur (dibuat dari beton bertulang)

Fondasi cakar ayam (dibuat dari beton bertulang plus tambahan perkuatan di bawahnya)

2. Fondasi Dalam

Jika anda pengin berencana satu cara membangun pondasi rumah dengan 2 lantai atau bisa lebih, tipe fondasi ini benar-benar pas untuk dipakai dengan konsep mekanisme pembuatan yang banyak dikerjakan. Susunannya memakai beton bertulang dengan kedalaman seputar 1.5 m – 2 m. Karakter susunan nya yang paling kuat, sanggup meredam beban susunan yang lumayan berat sampai ke atap.

Tipe fondasi dalam ialah:

Fondasi sumur / Bore Pile ( dibuat dari beton precast yang dibikin di posisi, dengan lakukan pengeboran pada tempat saat sebelum masukkan tulangan nya dan disudahi dengan proses pengecoran)

Fondasi tiang pancang (dibuat dari beton precast yang dibikin di pabrik, dengan panjang seputar 10 m – 30 m yang ditancapkan ke tanah bumi di saat proses pemancangannya)

Panduan dan Langkah Membuat Fondasi Rumah

Seharusnya saat sebelum lakukan penempatan fondasi, tetapkan lebih dulu ukuran dan wujud denah yang akan dipasang fondasi.

Membuat bowplank atau papan bangunan selaku dasar untuk tentukan titik tengah (titik as) dari tubuh kolom, dan untuk tentukan titik siku 90 derajat pada tubuh kolom.

Lakukan penggalian untuk lubang fondasi yang diperlukan. Posisi penggalian seharusnya dikerjakan pada tipe struktur tanah yang keras. Jika struktur tanah tidak begitu keras, karena itu harus dikerjakan penggalian lebih dalam kembali.

Bila posisi tempat membuat rumah mempunyai tanah yang paling benyek atau keadaan posisi adalah sisa urugan, atau status nya ada di posisi yang berbukit seharusnya lakukan diskusi dengan arsitek atau konselor sipil untuk memperoleh info tentang tipe fondasi yang dianjurkan. Ini dibutuhkan supaya bangunan masih bisa dibuat dengan mengikut kelaikan kemampuan susunan bangunan yang diizinkan.

Jika anda memilih untuk memakai fondasi tipe batu kali atau batu bata, cara membangun pondasi rumah yang akan diaplikasikan seharusnya memakai tehnik penempatan yang merujuk di titik bowpank yang telah dibikin. Standar yang umum digunakan selaku parameter kedalamannya ialah sedalam 4 lapis bata merah.

Di saat lakukan penempatan waktu membuat fondasi rumah, tehnik penempatan yang perlu dituruti dengan merujuk ke wujud segitiga. Sisi bawah fondasi terpasang dengan wujud melebar. Sisi atas yang meruncing, dapat memakai ukuran satu batu bata yang mempunyai ukuran seputar 20 cm.

Pekerjaan penempatan pembesian dikerjakan sesudah seluruh fondasi usai terpasang. Besi harus di ikat seperti wujud anyaman dengan kawat ikat. Pada tiap ujung besi dibengkokan dan dihubungkan dengan semasing fondasi pelat di tempat yang telah dibuat. Pembesian semacam ini hasilnya akan seperti beberapa tiang yang umum disebutkan dengan tiang kolom.

Pekerjaan seterusnya yang akan ditangani ialah penempatan begisting untuk sloof. Penempatannya akan memakai sebidang papan yang memiliki ukuran seputar 400 cm x 20 cm x 2 cm. Arah dari penempatan ini sebagai perkuatan di saat proses pengecoran dikerjakan. Penempatan papan ini juga harus dikerjakan dengan benar-benar cermat dan presisi supaya tidak bobol atau hancur saat pengecoran.

Bila penempatan fondasi telah usai, proses membuat fondasi rumah seterusnya yang dikerjakan ialah penempatan sloof. Penempatan ini memiliki peranan selaku penahan beban, menjadikan satu fondasi dan menyambung kolom besi. 

Waktu proses pengecoran ditangani, hal paling penting yang penting diingat ialah kualitas kematangan coran dan penempatan titik tiap kolom yang perlu presisi peletakannya. Kolom besi penempatannya bisa dikerjakan bertepatan waktu pengecoran sloof dikerjakan.

Waktu pengecoran sloof dikerjakan, yakinkan permukaan atasnya harus rapi, rata, presissi da harus sejajar dengan papan begisting. Yakinkan besi harus tertutup semuanya dengan laporkan cor, supaya di saat hujan atau keadaan basah tidak ada air yang masuk. Ini akan jaga keadaan besi supaya masih tahan lama, tidak hancur dan berkarat sebab air.

Pada tehnik penempatan fondasi batu kali, perbedaan kombinasi bahan umumnya memakai perbedaan dengan volume 1 banding 4 (1:4). Campurannya adalah perbedaan di antara batu kali yang digabung dengan semen dan pasir. Pencampuran ini harus dikerjakan dengan cocok, supaya sesuai standar kemampuan susunan yang diinginkan.

Sedang pada tehnik beton bertulang, campurannya adalah bahan kombinasi di antara semen, kerikil dan pasir dengan perbedaan memakai volume 1:3:2. Sesudah proses pencampuran dibikin, penempatan tulangan besi bisa digerakkan dengan memasukannya di dalam kombinasi itu.

Penempatan plastik tipe polyfield yang memiliki arah untuk hasilkan fondasi yang lebih kuat. Plastik ini akan dipakai selaku tatakan kerikil dengan menebarkan kerikil dengan tebal 15 cm – 20 cm di atas permukaan atasnya. 

Selanjutnya kerikil diratakan dan dipadatkan supaya tidak gampang bergerak, dan seterusnya bisa diawali pembuatan fondasinya sama tipe fondasi yang diperkirakan (fondasi dangkal atau fondasi dalam).

Cara Menghitung Volume m3 Galian Tanah

Pekerjaan galian tanah banyak dilaksanakan pada proses penerapan pembuatan rumah, gedung atau infrastruktur seperti jalan raya, dermaga, ban...